Limbah
cair adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri
maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan yang mana berupa
zat cair. Sedangkan pengertian dari pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu
yang meliputi kegiatan pengurangan (minimazation), segregasi (segregation),
penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah.
Teknologi
pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang
dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi
teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi
masyarakat yang bersangkutan.Tujuan utama pengolahan limbah cair ini adalah
untuk mengurangi polutan organik dan anorganik dalam limbah cair ke level
dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan senyawa toksik dapat dieliminir. Dari pengolahan ini kita bisa mendapatkan banyak
sekali keuntungan, diantaranya :
a.
Meningkatkan
kualitas lingkungan
b.
Mengurangi
polusi air
c.
Memanfaatkan
air sebaik mungkin, dll
1.
TEKNIK
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara olehmasyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
a.
Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan prosespengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.
Ø Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan
bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu
proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara
penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur
endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air
flotation).
Ø Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan,
biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse
osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel
tersuspensi dari dalamair agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran
yang dipergunakan dalam proses osmosa.
Ø Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif,
dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa
organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali
air buangantersebut.
Ø Teknologi membran (reverseosmosis) biasanya
diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan
ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan
operasinya sangat mahal.
b. Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkanbahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Ø Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut
dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan
dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut,
sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor
dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga
terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan
hidroksiapatit. Endapan logam tersebut
akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH >
9,5. Khusus untuk krom heksavalen,
sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi
menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).
Ø Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol
dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya
dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida.
Ø Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi
dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal
karena memerlukan bahan kimia.
c.
Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah
secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi
dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa
dasawarsa telahberkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala
modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Reaktor
pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2. Reaktor
pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Ø
Di
dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang
dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur
aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur
aktif terusberkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation
ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif
konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensipenurunan
BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan
lebih sedikit. Selain efisiensi yang
lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu
waktu detensihidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula
menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak
sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan
pengolahanpendahuluan.
Ø
Kolam
oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam
jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia,
waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolamoksidasi maupun dalam
lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi
standar yang ditetapkan. Di dalam lagoon
yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.
Ø
Di
dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung
dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi
telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
1. trickling
filter
2. cakram
biologi
3. filter
terendam
4. reaktor
fludisasi
Ø
Seluruh
modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%-90%.
Ø
Ditinjau
dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi,
proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Proses
aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2. Proses
anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Ø
Apabila
BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap
lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD
lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.
Pengolahan
limbah di SMPN 1 Kediri terdapat disebelah utara masjid. Tempat pengolahan limbah
cair inijuga dimanfaatkan untuk budidaya/ tempat hidup ikan lele berupa kolam
kecil yang sudah berwarna hijau gelap. Sesekali kolam dan taman sekitar kolam
dibersihkan oleh pengurus/ piket takmir masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar