Rabu, 14 Mei 2014

Beasiswa DataPrint 2014

Selamat datang teman- teman...

Kali ini saya ingin berbagi info tentang beasiswa bagi pelajar ataupun mahasiswa yang diselenggarakan oleh DataPrint. Yaps, DataPrint yang tiap hari kalian pake itu! DataPrint telah memenuhi kebutuhan kita, pengguna printer dalam menyediakan tinta suntik untuk merk Cannon, Epson, dan Hewlett-Packard. Tidak berhenti sampai di situ, seiring dengan perkembangan teknologi printer, DataPrint saat ini juga telah menyediakan manufacture catridge toner, dan kebutuhan kegiatan printing lainnya. Coba langsung saja kunjungi http://www.dataprint.co.id/ Ada lebih banyak informasi di sana yang juga bisa kita dapatkan.

Untuk tahun ini, hadiah bagi pemenang beasiswa bukan berupa barang, tapi hadiah untuk 700 PEMENANG PROGRAM BEASISWA ini merupakan uang tunai dengan jumlah ratusan juta rupiah! Baik banget ya guys :D Nah, bagi teman - teman atau kakak- kakak yang berminat mengikuti kegiatan ini, langsung saja visit http://beasiswadataprint.com/ untuk informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan, peraturan, dan ketentuan lainnya.

SEMANGAT TEMAN - TEMAN !!!
DataPrint, Sahabat Printer Anda

http://www.dataprint.co.id/
http://beasiswadataprint.com/

Selasa, 23 April 2013

Lucid Dream

LUCID DREAM



Bagi yang belum tau, silahkan dibaca :)

Pernahkah anda mengalami saat di mana mimpi anda terasa begitu nyata? Jika jawabannya "ya", berarti anda sudah pernah mengalami apa yang disebut dengan "Lucid Dream".

Apa perbedaan antara Lucid Dream dan mimpi biasa?
Yang membedakan intinya adalah satu kata : Kesadaran. Dalam
Lucid Dream, kita benar-benar mengalami segala sesuatu di dalam mimpi secara sadar, sedangkan di dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya menyaksikan atau menonton hal-hal di dalamnya. Setelah terbangun, kita bisa mengingat dengan sangat jelas hal-hal di dalam Lucid Dream, sementara jika kita bermimpi biasa, akan ada hal-hal yang hilang dalam ingatan kita.

Apa manfaat Lucid Dream?
Tentu saja, tujuan utama merasakan Lucid Dream adalah untuk menikmati kehidupan di dunia mimpi, di mana kita bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat menyenangkan. Tujuan lain adalah untuk memenuhi keinginan yang tidak bisa tercapai di dunia nyata. Karena dalam lucid dream kita bisa mengontrol segala sesuatu di dalamnya, maka untuk mengatur berbagai hal yang ingin kita capai akan menjadi hal yang sederhana. Manfaat lain dari Lucid Dream adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, mengatasi fobia dan trauma, meningkatkan kreativitas, dan menambah rasa percaya diri.

Apa saja yang bisa kita lakukan dalam kondisi Lucid Dream?
Sangat banyak dan bervariasi. Kita bisa mencoba apapun dan menjadi apapun di alam mimpi. Pengalaman paling umum adalah merasakan terbang dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada pula penjelajahan ke dimensi lain, interaksi dengan orang-orang yang ada di alam bawah sadar anda (subconscious) dan lain-lain. Perlu diingat, indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman anda tetap aktif dalam lucid dream. Anda bahkan bisa mengalami berbagai emosi seperti rasa senang,sedih, terharu, bahagia, dan lain-lain. Ada 3 kategori Lucid Dreamer, dan berikut adalah hal-hal yang bisa dialami :

A. Tingkat Pemula
Berjalan menembus tembok, menggambar di langit, terbang di angkasa, menjelajah dunia mimpi.

B. Tingkat Menengah
Makan, berkencan atau bertemu tokoh-tokoh yang selama ini hanya ada dalam imajinasi anda seperti artis, olahragawan, politikus, pahlawan, tokoh kartun, dan lain-lain.

C. Tingkat Ahli
Dapat melakukan apapun, merasakan kehidupan setelah mati, mendapatkan inspirasi untuk diterapkan ke dunia nyata (contoh : ide untuk menulis buku, membuat film, dan sebagainya)


Adakah dampak negatif Lucid Dream?
Selama tidak dilakukan secara berlebihan, tidak ada dampak fisik negatif dari Lucid Dream. Beberapa kasus stres mungkin muncul jika Lucid Dream anda bersifat mengerikan atau menakutkan. Dalam kasus lucid dream yang akut, beberapa orang mungkin kehilangan motivasi di dunia nyata karena mereka merasa bisa mendapatkan apapun di dunia mimpi. Satu hal yang anda harus ingat, segala hal dalam Lucid Dream hanyalah mimpi, tidak ada yang berupa kenyataan.

*Tahapan dan Langkah-Langkah Lucid Dream

1. Tidur dalam kondisi serileks mungkin, dengan pakaian longgar dan santai.

2. Kontrol pernafasan dan konsentrasi. Cobalah untuk memperlambat pernafasan, namun tetap berkonsentrasi ke organ-organ tubuh anda, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Cara ini pernah dibahas dalam blog Wikumagic, di artikel tentang Astral Projection.

3. Jaga pikiran tetap sadar, namun santai. Jika anda berusaha tersadar namun tidak santai, anda tidak akan bisa tertidur. Berusahalah untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat anda tetap sadar dalam kondisi rileks, seperti menghitung domba atau membayangkan diri anda naik turun tangga.

4. Sleep Paralysis. Kondisi ini adalah tahapan utama ke arah Lucid Dream. Ini adalah tahap di mana sering disebut sebagai "tindihan". Anda mungkin akan merasa ditindih oleh sesuatu yang sangat berat, susah bernafas, tubuh serasa berputar dan terlempar. Ingat, jangan terbangun saat mencapai tahap ini. Jika anda bangun karena merasa ketakutan, Lucid Dream anda akan gagal.

5. Black Out. Periode transisi di mana anda merasa memasuki ruang hitam kelam. Akan berlangsung selama beberapa saat, dan sekali lagi jangan sampai terbangun.

Nah, setelah melewati tahapan ini, anda akan mulai merasakan suatu sensasi, entah berupa penglihatan atau suara, yang intinya berarti anda telah memasuki dunia mimpi dan siap untuk menjelajahinya. Ingat, jangan mengeluarkan emosi terlalu ekstrim, seperti terlalu bahagia, terlalu marah, atau terlalu takut, karena hal-hal tersebut bisa membuyarkan Lucid Dream. Intinya hanya satu, tetap konsentrasi.


*Cara Mendapatkan Lucid Dream
Jadi, bagaimana anda bisa mengalami Lucid Dream?

Intinya adalah dua hal : Mengetahui dan menyadari bahwa anda sedang di dunia mimpi dan terus menerus mengecek kesadaran anda.


#http://www.facebook.com/photo.php?fbid=447372338682020&set=a.241047355981187.59549.208277382591518&type=1&theater

Panel Surya


PANEL SURYA
Solar Cell, atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sel surya, adalah perangkat semikonduktor dapat mengubah energi sinar menjadi energi listrik.
Sejarah solar cell

Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh Alexandre – Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan dengan menyinari 2 elektrode dengan berbagai macam cahaya. Elektrode tersebut di balut (coated) dengan bahan yang sensitif terhadapcahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam. Dalam percobaanya ternyata tenaga listrik meningkat manakala intensitascahaya meningkat. Selanjutnya penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lain. Tahun 1873 seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan Selenium sebagai suatu elemen photo conductivity. Kemudian tahun 1876, William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila disinari dengan cahaya matahari. Hasil penemuan mereka menyatakan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga matahari secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas. Sehingga disimpulkan bahwa solar cell sangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan listrik.
Tahun 1894 Charles Fritts membuat Solar Cell pertama yang sesungguhnya yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut dengan lapisan tipis emas. Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat dipakai sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebagai sensor cahaya. Tahun 1905 Albert Einstein mempublikasikan tulisannya mengenai photoelectric effect. Tulisannya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket-paket atau “quanta of energi” yang sekarang ini lazim disebut “photon.” Teorinya ini sangat sederhana tetapi revolusioner. Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai photoelectric effect dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric effect. Tahun 1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan Nobel Prize untuk teorinya yang menerangkan photoelectric effect yang dipublikasikan 18 tahun sebelumnya.
Hingga tahun 1980 an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk “thin film photovoltaicsolar cell.” Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.
            Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
            Kebutuhan energi semakin menjadi kebutuhan pokok setiap manusia. Tak dapat dipungkiri hingga kini permasalahan mengenai sumber daya energi masih terus berlangsung. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi global dengan semakin bertambahnya penduduk dunia. Namun persedian energi yang ada semakin berkurang. Jika tak segera ditangani, kemungkinan tak terhindarkan lagi  adanya krisis energi. Untuk itu inovasi tentang energi alternatif, terutama dari sumber daya yang tak terbatas, amatlah diperlukan seiring perkembangan dunia ini. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah inovasi mengenai teknologi Sel surya.
            Sel surya dalah suatu perangkat yang mampu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan mengikuti prinsip fotovoltaik, yaitu adanya energi  foton pada panjang gelombang tertentu akan mengeksitasi sebagian elektron pada suatu material ke pita energi yang lebih luar. Sedangkan ada yang berpendapat lain bahwa Sel Surya atau sel photovolaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari dari sebuah wilayah-besar diode p- n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi lstrik yang berguna. Efek ini timbul terutama pada semikonduktor listrik (pengantar yang memiliki konduktivitas 104> s > 10-8 µ-1cm-1) karena elaktron dalam material terpisah dalam pita-pita energi tertentu yang disebut pita knduksi dan pita valensi.
            Semikonduktor listrik didefinisikan sebagai suatu material yang memiliki elektron minimal pada dua pita energi yang terpisah oleh suatu pita tanpa keberadaan elektron. Kedua pita tersebut adalah pita valensi, yang pada semikonduktor terisi hampir penuh, dan pita konduksi, yang pada semikonduktor hamir kosong, sedangkan keadaan tanpa elektron disebut celah pita. Pada suhu yang semakin tinggi, konduktivitas pada semikonduktor akan meningkat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron pada pita valensinya dapat melompat ke pita konduksi bila mendapat energi yang sama aau lebih dari energi pada celah pita material tersebut.
            Matahari memancarkan energi fusi inti sebagai gelombang elektromagnet pada berbagai spektra. Spektra UV ditahan oleh lapisan atmosfer bumi, dan spektra cahaya tampak dan infra red diteruskan ke permukaan bumi. Gelombang elektromagnetik tersebut ditangkap material semikonduktor pada sel surya, maka dapat dihasilkan energi listrik yang diubah langsung dari energi cahaya matahari. Sel surya ini juga merupakan energi alternatif yang tidak menimbulkan polusi udara CO2 maupun radioaktif (nuclear power).
            Prinsip dasar sel surya merupakan kebalikan dari LED (Light Emmiting Diode) yang mengubah energi listrik menjadi cahaya atau boleh dikatakan identik dangan sebuah dioda cahaya (photodioda) sambung p-n (p-n junction) dengan cahaya energi (band gap) E. Foton yang jatuh pada sel surya menghasilkan elektron yang bermuatan positif dan hole mengalir membentuk arus listrik. Ketika energi foton yang datang lebih besar dari celah energi ini maka foton akan diserap oleh semikonduktor untuk membentuk pasangan electron-hole sebagai pembawa muatan (carrier). Selanjutnya elektron dan hole bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan p sehingga timbul beda potensial dan photocurrent (arus yang dihasilkan cahaya) ketika dua mutan melintasi daerah p-n.
            Pemanfaatan sel surya selama ini adalah digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Dari pemanfaatannya sebagai PLTS ini dapat diaplikasikan pada satelit, bangunan besar, pabrik industri, perumahan sebagai solar home system, daya sistem penerangan kapal dikapal tanker MT.GEBANG dan lain-lain. Sel surya juga dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk mengatasi adanya krisis energi terutama menipisnya ketersediaan minyak bumi dunia, dan pemanas air.
            Setelah memahami pembangkit listrik dari tenaga surya ini, sel surya ini perlu digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan alasan lebih mengehemat pengeluaran dana karena hanya menggunakan bahan-bahan yang mudah untuk didapatkan


Solar sel mampu menyaplai listrik untuk lokasi yang belum dijangkau jaringan listrik PLN, yakni :
  • Potensi pemanfaatan energi surya tersebar secara merata sehingga dapat digunakan untuk daerah yang terpencil.
  • Listrik surya merupakan solusi yang cepat, karena proses instalasi yang relatif cepat untuk menghasilkan listrik penerangan.
  • Tenaga surya merupakan energi yang bersih, karena sifatnya secara fisika dapat mengabsorsi UV radiasi (dari matahari), tidak menghasilkan emisi sedikit pun, tidak menimbulkan suara berisik dan tidak memerlukan bahan bakar yang perlu dibeli setiap harinya.
  • Sistem tenaga surya sudah terbukti handal lebih dari 50 tahun mendukung program luar angkasa, dimana tidak ada sumber energi lain, tidak juga nuklir, yang mampu bertahan dalam keadaan ekstrim di luar angkasa.
  • Panel surya merupakan salah satu alat yang dapat memanfaatkan potensi energi radiasi matahari sebesar 4,8 Kwh/m2 / hari (*Data BPPT Tahun 2005) yang merupakan potensial daya yang cukup besar dan belm maksimal dimanfaatkan di Indonesia.
  • Panel surya mempunyai kesan modern dan futuristik, tetapi juga mempunyai kesan peduli lingkungan dan bersih. Sangat cocok untuk dunia arsitektur modern yang memadukan unsur-unsur penting tersebut.

Kelemahan solar sel :

  1. Pengembangan solar sel masih butuh investasi besar. Beberapa komponen mulai dari panel surya, aki, hingga lampu LED masih harus didatangkan dari luar negeri.Sekedar membanding, struktur biaya PLTS hingga saat ini didominasi oleh harga panel surya yang masih mahal. Makin besar ukuran dan kapasitas panel surya, maka makin mahal juga harga sistem PLTS tersebut.
  2. Tidak efisien bila dikembangkan di daerah yang berpolusi. Polusi juga menjadi faktor yang menghmabat pengembangan teknologi ini, karena dapatmengurangi intensitas cahaya yang dapat diterima oeh panel/sel surya. Jadi dengan kata lain energi yang dihasilkan relatif kecil.

Keuntungan dari sisi ekonomi pemanfaatan solar sel antara lain:

  1. Hemat, karena tidak perlu memerlukan bahan bakar
  2. Dapat dipasang dimana saja dan dapat dipindahkan sesuai dengan yang dibutuhkan
  3. Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditetapkan di suatu area dan listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ketempat-tempat yang membutuhkan) maupun desentralisasi (setiap system berdiri sendiri/individual, tidak memerluakan jaringan distribusi)
  4. Bersifat moduler. Kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan cara merangkai modul secara seri dan parallel
  5. Dapat dioperasikan secara otomatis maupun menggunakan operasi
  6. Tanpa suara dan tidak menimbulkan operasi lingkungan

Sel surya memiliki banyak manfaat, antara lain :

  1. Untuk menggerakkan pompa air
  2. Penerangan jalan (PJU)
  3. Trafic light
  4. Teknologi sel surya ini sangat cocok digunakan untuk di daerah terpencil yang wilayahnya belum terjangkau oleh suplai listrik dari perusahaan pensuplai listrik.
Bahkan pemerintah Indonesia sendiri terus gencar menggalakkan penggunaan teknologi solar cell ini tdak hanya di daerah-daerah terpencil, tetapi juga di perkotaan yang sudah banyak terlihat pada lampu-lampu penerangan jalan umum ( PJU ), dan riset terus dikembangkan karena pemanfaatannya sangat ramah lingkungan.
SOLAR CELL atau SEL SURYA atau sel photovoltaic, adalah sebuah peralatan semikonduktor yang dirangkai dengan komponen tertentu yang dapat menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan panas dan cahaya matahari.

Daur Ulang


DAUR ULANG
1.       PENGERTIAN
                Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Salah satunya untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.

2.       TUJUAN
                Daur  ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
1.       Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
2.       Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3.       Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4.       Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan.


3.       MANFAAT DAUR ULANG
a.       Membuka lapangan kerja
Manfaat yang paling menonjol adalah masyarakat dapat membuka lapangan kerja. Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, tingkat pengangguran dapat dikurangi.
b.      Meningkatkan pendapatan masyarakat
Berkreasi dari bahan bekas menjadi kerajinan-kerajinan tangan lalu didistribusikan kepada masyarakat dapat meningkatkan pendapatan. Barang daur ulang mempunyai nilai ekonomi yang menghasilkan pendapatan.
c.       Mengurangi pencemaran lingkungan
Sampah yang dibakar dan limbah pabrik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
d.      Menghemat sumber daya alam
Berkreasi dari bahan bekas dapat menghemat sumber daya alam sebagai bahan baku kebutuhan hidup manusia.
e.      Mencegah penyakit
Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan penyakit. Dengan mendaur ulang sampah-sampah, tumpukan sampah akan berkurang.
f.        Menambah kreativitas dan keterampilan
Dengan berkreasi dari bahan bekas, kita akan lebih kreatif dan terampil. Kita dapat menemukan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif dalam berkreasi.

4.       LANGKAH DAUR ULANG
                Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut,
·         Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.
·         Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.
·         Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.

5.       METODE DAUR ULANG
a.     Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivasi paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang contohnya kaleng minum alumunium. Kalag baja makanan / minuman, botol bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus. Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

b.     Pengolahan kembali biologis
Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
c.     Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.


               
Di SMPN 1 Kediri banyak sekali terdapat pengolahan sampah. Diantaranya seperti sampah basah yang diolah menjadi kompos dan gas metana. Sedangkan sampah kering diolah dari bank sampah kemudian diambil untuk bahan daur ulang. Di SMPN 1 Kediri tidak hanya terdapat daur ulang sampah plastik dan kertas saja, melainkan juga terdapat daur ulang kain. Hasil karya daur ulang sampah plastik seperti bunga plastik, baju daur ulang plastik, vas bunga dari botol, tas atau dompet dari plastik, lampion dari botol plastik, tudung saji dari gelas minuman, dsb. Hasil karya daur ulang kertas yaitu bunga dari kertas, tempat buku dari kardus, . Dan hasil karya daur ulang kain yaitu tas dari karung goni, baju daur ulang dari kain perca, sarung bantal dari kain  bekas, dsb. 

Limbah Cair


Limbah cair adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan yang mana berupa zat cair. Sedangkan pengertian dari pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan (minimazation), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Tujuan utama pengolahan limbah cair ini adalah untuk mengurangi polutan organik dan anorganik dalam limbah cair ke level dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan senyawa toksik dapat dieliminir. Dari pengolahan ini kita bisa mendapatkan banyak sekali keuntungan, diantaranya :
a.       Meningkatkan kualitas lingkungan
b.      Mengurangi polusi air
c.       Memanfaatkan air sebaik mungkin, dll
1.      TEKNIK
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara olehmasyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. 
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini.  Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi3 metode pengolahan:
1.    pengolahan secara fisika
2.    pengolahan secara kimia
3.    pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
a.    Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan prosespengendapan.  Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.
Ø  Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
Ø  Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalamair agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam proses osmosa.
Ø  Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangantersebut.
Ø  Teknologi membran (reverseosmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
b.    Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkanbahan kimia tertentu yang diperlukan.  Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. 
Ø  Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.  Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5.  Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).
Ø  Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida.

Ø  Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.
c.                Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telahberkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1.    Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2.    Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Ø  Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi.  Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terusberkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensipenurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit.  Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensihidrolis total lebih pendek (4-6 jam).  Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahanpendahuluan.
Ø  Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolamoksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan.  Di dalam lagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.
Ø  Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
1.    trickling filter
2.    cakram biologi
3.    filter terendam
4.    reaktor fludisasi
Ø  Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%-90%.
Ø  Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1.        Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2.        Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Ø  Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob.  Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.

Pengolahan limbah di SMPN 1 Kediri terdapat disebelah utara masjid. Tempat pengolahan limbah cair inijuga dimanfaatkan untuk budidaya/ tempat hidup ikan lele berupa kolam kecil yang sudah berwarna hijau gelap. Sesekali kolam dan taman sekitar kolam dibersihkan oleh pengurus/ piket takmir masjid.

Green House


Secara umum green house dapat didefinisikan sebagai bangunan kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal.
Manipulasi lingkungan ini dilakukan dalam dua hal, yaitu menghindari kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki dan memunculkan kondisi lingkungan yang dikehendaki.
Dunia pertanian kita masih demikian tergantungnya pada keadaan cuaca, bila terjadi perubahan musim, apalagi bila tidak terprediksi akan menyebabkan sulitnya menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi. Jika musim hujan terlalu panjang akan menyebabkan banyaknya penyakit termasuk pembusukan akar. Jika musim terlalu kering akan menyebabkan tanaman kekurangan air,  hama juga akan menyerang yang dapat menimbulkan kerugian. 
Untuk itu perlu sekali mengurangi ketergantungan pada lingkungan luar, menggantikan dengan mikroklimat yang diatur. Dengan demikian dapat dijadwalkan produksi secara mandiri dan berkesinambungan.

Kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki antara lain :
a. Ekses radiasi sinar matahari seperti sinar ultra violet dan sinar infra merah.
b. Suhu udara dan kelembaban yang tidak sesuai.
c. Kekurangan dan kelebihan curah hujan.
d. Gangguan hama dan penyakit.
e. Tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat merobohkan tanaman.
f. Tiupan angin dan serangga yang menyebabkan kontaminasi penyerbukan.
g. Ekses polutan akibat polusi udara.

Sementara kondisi lingkungan yang dikehendaki antara lain :
a. Kondisi cuaca yang mendukung rentang waktu tanam lebih panjang.
b. Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman.
c. Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
d. Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
e. Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
f. Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
g. Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.




1.     MANFAAT
a.   Pengaturan jadwal produksi.
Dunia pertanian kita masih demikian tergantungnya pada keadaan cuaca, bila terjadi perubahan musim, apalagi bila tidak terprediksi akan menyebabkan sulitnya menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi. Jika musim hujan terlalu panjang akan menyebabkan banyaknya penyakit termasuk pembusukan akar. Jika musim terlalu kering akan menyebabkan tanaman kekurangan air, hama juga akan menyerang yang dapat menimbulkan kerugian.
Demikian pula pada saat tertentu suatu komoditas sulit ditemui mengakibatkan harganya demikian tinggi, sementara pada waktu lain kebanjiran produk menyebabkan harga anjlok, sehingga kerugian segera tiba
Untuk itu perlu sekali mengurangi ketergantungan pada lingkungan luar menggantikan dengan mikroklimat yang diatur. Dengan demikian dapat dijadwalkan produksi secara mandiri dan berkesinambungan. Sehingga konsumen tidak perlu kehilangan komoditas yang dibutuhkan, juga kita tidak perlu membanjiri pasar denganb jenis komoditas yang sama yang menyebabkan harga anjlok.
b.  Meningkatkan hasil produksi
Pada luasan areal yang sama tingkat produksi budidaya di dalam green house lebih tinggi dibandingkan di luar green house. Karena budidaya di dalam green house kondisi lingkungan dan pemberian hara dikendalikan sesuai kebutuhan tanaman. Gejala hilangnya hara yang biasa terjadi pada areal terbuka seperti pencucian dan fiksasi, di dalam green house diminimalisir. Budidaya tanaman seperti ini dikenal sebagai hidroponik.
Kondisi areal yang beratap dan lebih tertata menyebabkan pengawasan dapat lebih intensif dilakukan. Bila terjadi gangguan terhadap tanaman baik karena hama, penyakit ataupun gangguan fisiologis, dapat dengan segera diketahui untuk diatasi.
c.   Meningkatkan kualitas produksi
Ekses radiasi matahari seperti sinar UV, kelebihan temperatur, air hujan, debu, polutan dan residu pestisida akan mempengaruhi penampilan visual, ukuran dan kebersihan hasil produksi.
Dengan kondisi lingkungan yang terlindungi dan pemberian nutrisi akurat dan tepat waktu, maka hasil produksi tanaman akan berkwalitas. Pemasakan berlangsung lebih serentak, sehingga pada saat panen diperoleh hasil yang lebih seragam, baik ukuran maupun bentuk visual produk.
d.  Meminimalisasi pestisida
Green house yang baik selain dirancang untuk memberikan kondisi mikroklimat ideal bagi tanaman, juga memberikan perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit. Perlindungan yang umum dilakukan adalah dengan memasang insect screen pada dinding dan bukaan ventilasi di bagian atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati oleh hama seperti kutu daun.
Pada beberapa green house bagian pintu masuknya tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Ada ruang kecil, semacam teras transisi yang dibuat untuk menahan hama atau patogen yang terbawa oleh manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak berisi cairan pencuci hama dan patogen. Untuk pintu dapat ditambahkan lembaran PVC sheet.
e.   Aset dan performance
Saat ini sangat biasa orang membangun green house dengan sistem knock down. Dengan cara ini gren house bukanlah aset mati, manakala karena suatu hal ada perubahan kebijakan, maka struktur green house tersebut dapat dipindahkan atau mungkin dijual ke pihak lain yang memerlukan dengan harga yang proporsional.
Dengan adanya green house maka kesan usaha akan terlihat lebih modern dan padat teknologi. Hal ini tentunya akan meningkatkan performance petani atau perusahaan yang menggunakannya.
f.    Sarana agrowisata
Green house banyak juga digunakan sebagai ruang koleksi berbagai jenis tanaman bernilai tinggi. Di dalam green house pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman yang menarik, bahkan langka, sehingga dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas. Di Indonesia green house seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebun raya dan tempat agrowisata.